



Dari sudut pandang anak, kehidupan institusional tidak semudah kedengarannya.
Tentu saja, dari perspektif orangtua, Anda mungkin berpikir bahwa saat anak Anda masuk ke lembaga PAUD, ia hanya perlu bermain dan belajar dengan riang, dalam naungan guru-gurunya. Namun, ada baiknya jika Anda mempertimbangkan pikiran dan sudut pandangnya juga.

Mengapa anak sulit beradaptasi dengan kehidupan lembaga PAUD-nya?
1. Semakin sensitif anak, semakin sulit ia akan beradaptasi
Anak yang sensitif mudah merasa stres dari stimulasi eksternal yang dirasakannya, kecil sekalipun. Anak dengan kecenderungan seperti ini cenderung lebih sulit untuk beradaptasi di kehidupan sekolahnya. Karena itu, cermati kembali, apakah anak Anda tergolong memiliki kepribadian bawaan yang sensitif.
2. Anak frustasi karena ia tidak bisa berbuat sesuka hatinya
Anak bisa saja menjadi raja di rumah dan di hadapan anggota keluarga lainnya. Tapi begitu ia masuk ke lembaga PAUD, ia tidak bisa berbuat sesuka hatinya saja. Sangat wajar bila ia merasa kesal dan frustasi. Tapi ini merupakan suatu proses pembelajaran bagi si kecil untuk memahami sudut pandang orang lain juga, karena itu, ia harus mengalami proses ini.
3. Anak kewalahan dengan banyak hal yang kini harus ia kerjakan sendiri
Jika anak terbiasa dilayani di rumah, di lembaga PAUD ia harus melakukan banyak hal sendiri. Ini bisa saja membuatnya kewalahan, secara fisik dan mental. Namun ingatlah bahwa periode ini adalah waktu yang berharga, demi tumbuh kembangnya yang lebih sehat.

Perhatian dan dorongan semangat ayah dan ibu sangatlah penting, terutama di saat anak akan memulai kehidupan barunya di lembaga PAUD.
Bimbinglah hati si kecil yang akan beradaptasi dengan lingkungan baru, dan kembangkan keberanian anak untuk beradaptasi dan mengendalikan diri.
Masih khawatir terhadap si kecil yang sensitif dan banyak menuntut, bisa beradaptasi dengan kehidupan sekolahnya? Temui kiat-kiat pendidikan dan kurikulum bermain Chai's Play untuk mendapat solusinya!











