MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Pedoman Pengasuhan untuk Kakak Adik yang Jarak Usianya Terpaut Dekat
Dibaca 34839
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Kedua anak yang memiliki kurva perkembangan yang sama, kadang-kadang seperti teman, namun kadang-kadang mereka berperang dengan sengit. Banyak yang bilang membesarkan kedua anak yang jarak usianya dekat, bisa dikatakan sebagai "perang". Lakukanlah pengasuhan kakak adik yang beda usianya satu tahun ini dengan taktik “Pengasuhan Bersama”. Orangtua dan kedua anak, semuanya bisa meraih kemenangan bersama.

Apakah ada strategi untuk membesarkan kakak adik dalam situasi yang kalang-kabut ini?

Di dalam keluarga yang membesarkan kakak-adik dengan jarak usia yang dekat, ada ketegangan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, yang tidak ada di dalam keluarga lainnya. Hal ini, tentu saja dikarenakan dua orang anak yang saling serang dan tidak tahu kapan dan di mana akan meledak. Meskipun berteman dan bermain dengan baik, namun mereka bisa seperti seolah-olah tidak pernah akur, menangis dan bertengkar adalah hal yang pasti.

Karena kakak dan adik hanya terpaut satu tahun, kecepatan perkembangan kognitif atau motorik kedua anak tidak jauh berbeda. Anak yang besar selalu menyadari kehadiran adiknya, yang satu langkah di belakangnya, ia berusaha untuk menjaga kekuasaannya, sedangkan anak yang kecil, selalu mulai mengejar kakaknya yang berada satu langkah di depannya.

Kejar-kejaran kedua anak ini, seperti cuaca yang berubah-ubah, di hari yang cerah, matahari bersinar terang, menjadi hari berawan, guntur bergemuruh. Namun, membesarkan kedua anak yang beda satu tahun ini, tidak hanya selalu tidak baik dan sulit. Karena kedua anak kecepatan tumbuh kembangnya tidak berbeda jauh, pembelian barang-barang yang berkaitan dengan pengasuhan anak, cukup dilakukan satu kali saja.

Selain itu, karena kognitif kedua anak tumbuh dalam kurva pertumbuhan yang mirip, sehingga bukan hanya terbatas dengan hubungan kakak dan adik, mereka pun bisa menjadi teman bermain yang akrab dan bisa berbagi permainan bersama. Hanya dengan Anda tahu dengan baik psikologi kakak adik yang berbeda satu tahun ini dan jika Anda mengatur strategi pengasuhan anak dengan baik, kedua anak akan saling memberi dan menerima energi positif yang tidak terbatas.

Di mata orangtua, tidak terlalu terlihat bedanya, namun mengapa kedua anak merasakan perang batin?

Anak yang besar, tumbuh dengan seluruh perhatian dan kasih sayang dari orangtua, dan pada suatu hari, hadirlah seorang adik. Perhatian dan kasih sayang orangtuanya, yang selama ini dikuasainya tiba-tiba direbut. Ia mencari cara agar tidak kehilangan perhatian dan kasih sayang tersebut. Anak yang memiliki adik, memiliki sisi psikologi yang seperti ini. Seiring dengan pertumbuhan adiknya, ia juga merasa tertekan secara psikologis karena adiknya yang selalu mengejar, berdiri satu langkah di belakangnya. Ia bisa saja dengan mudah mendapatkan pengakuan bahwa dirinya lebih unggul dibandingkan dengan adiknya, namun sulit untuk merasakan kepuasan unggul terhadap adiknya, yang hanya satu tahun di bawahnya.

Anak yang kecil, selalu ingin mengejar kakaknya yang berada satu langkah di depannya. Sebenarnya bukanlah perbedaan yang besar, namun ia merasakan perbedaan yang besar karena ia lebih lemah dan tidak dapat melakukan beberapa hal, bila dibandingkan dengan kakaknya.

Karena itulah, kakak adik yang berbeda satu tahun ini, juga mempertengkarkan hal-hal yang sepele. Hal ini dikarenakan, anak yang besar ingin diakui bahwa ia lebih kuat, jika ia menang bertengkar dengan adiknya, sedangkan anak yang kecil, jika ia berkelahi dengan kakaknya, ia berpikir bahwa dirinya memiliki kekuatan yang sama dengan kakaknya dan merasa sejajar dengan kakaknya.

Bicaralah pada sang kakak seperti ini "Sampai kapanpun kamu tetaplah kakak. Adik mungkin bisa tumbuh jadi lebih tinggi dan lebih kuat darimu, tapi kapanpun kamu tetaplah kakaknya dan tidak akan berubah."

Pada sang adik, katakanlah "Sekarang kamu bisa saja lebih pendek dan lebih lemah dari kakakmu, tapi jika kakak tambah besar, kamu juga bisa tambah kuat." Yang paling penting adalah orangtua memberikan ketenangan psikologis kepada kedua anak.

<Pedoman pengasuhan kakak adik yang jarak usianya terpaut dekat>

① Berbagi hal yang sama, NO! Kakak satu, Adik satu, OK!

Seperti perkataan ‘dari seorang ibu yang sama, lahir anak-anak yang berbeda-beda’, semua yang berbeda-beda di dunia ini, menjaga teritorialnya dengan karakteristiknya masing-masing. Terutama, pada kakak adik dengan jarak usia dekat, yang perkembangannya tidak berbeda jauh namun berbeda, jangan memaksakan persaudaraan dengan membagi sepotong kue dengan sama rata. Malahan, bisa jadi inilah yang menjadi penyebab pertengkaran. Sebaiknya memberikan masing-masing satu, untuk keduanya. Menyiapkan kotak tempat mainan masing-masing adalah hal yang efektif. Menghormati teritori masing-masing anak, sama dengan menghormati individu anak. Selain itu, daripada hanya orangtua yang menghormati teritori kedua anak, buatlah aturan agar kedua anak dapat masing menghormati teritori masing-masing.

② Jadikan meminta izin dan negosiasi sebagai kebiasaan.

Anda akan membeli mainan untuk kedua anak. Jika kedua anak memilih mainan sama, Anda membelikan mainan satu satu, sehingga risiko bertengkar akan berkurang, tetapi seringnya Anda membeli mainan yang berbeda, sesuai selera masing-masing anak-anak.

Meskipun memeluk mainan sesuai dengan seleranya, entah mengapa ia ingin juga menyentuh mainan kakaknya, adalah pikiran wajar dari seorang adik. Kakak pun juga begitu, entah mengapa ingin bermain dengan mainan adiknya. Jika hal ini terjadi, bantulah mereka agar dapat bermain dengan saling meminjamkan mainannya. Saat seperti ini, daripada orangtua memerintahkan untuk meminjamkan mainan, berkatalah "Apa kamu mau bertanya pada kakakmu, apa kamu boleh pinjam mainannya?”. Biarkan anak Anda merasakan pengalaman saling meminta izin untuk meminjam mainan. Selain itu, anak dapat bernegosiasi sendiri, untuk mengetahui beberapa kali memainkannya dan mengembalikannya. Melalui negosiasi yang sepele seperti ini, dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah buah hati Anda.

③ Hentikan berperan sebagai hakim yang sembrono!

Jika kedua anak bertengkar, orangtua akan campur tangan untuk melerai pertengkaran dengan cepat. Pada saat seperti ini, orangtua bertanya "kenapa bertengkar?" kemudian akhirnya mencari tahu siapa yang salah dan siapa yang benar. Dari sudut pandang orangtua, meskipun telah memutuskan dengan hati-hati dan bijak, namun pada posisi anak yang relatif kurang mendapatkan dukungan, ia selalu merasakan ketidakadilan. Namun, dalam pertengkaran, masing-masing pihak memiliki sudut pandang masing-masing dan menjadi pertengkaran yang sengit karena masing-masing pihak memiliki alasan yang benar menurut versinya sendiri-sendiri dan memperjuangkan alasan tersebut dengan keras. Jadi, ketika campur tangan, Anda harus selalu memutuskannya dengan hati-hati.

Sebisa mungkin awasi pertengkaran, jika anak terlihat sudah tenang, salinglah berbicara tentang hal-hal apa yang menyebabkan ketidakakuran mereka.

Setelah itu, buat agar kedua anak dapat cukup berdialog mengenai mengapa mereka marah. Setelah memiliki waktu untuk berbicara, berikan waktu kepada mereka untuk berpikir tentang sudut pandang masing-masing. Setelah memiliki cukup waktu seperti ini, Anda harus membantu anak-anak Anda untuk dapat berdiskusi dan berbicara tentang apa yang mereka inginkan. Memberikan kesempatan pada anak yang bertengkar untuk bisa menyelesaikannya sendiri adalah cara yang efektif.

④ Segera ambil tindakan pada situasi kekerasan!

Jika intensitas pertengkaran antara kedua anak semakin memburuk dan situasi kekerasan terjadi, segera lakukan intervensi untuk memisahkannya. Terlepas dari penyebab perkelahian, berikanlah pengertian pada anak, bahwa kekerasan tidak diperbolehkan dalam situasi apa pun. Penting untuk membantu anak Anda mengendalikan perasaan/ emosinya, sehingga mereka dapat menahan diri dari dorongan untuk bertindak agresif.

Ada beberapa anak yang selalu menunjukkan kecenderungan agresif ketika mereka bertengkar dalam kesehariannya. Namun kemampuan mengendalikan perasaan/emosi juga merupakan pembelajaran. Melalui latihan yang cukup, anak akan mampu menumbuhkan kekuatan untuk mengendalikan perasaan/emosi dan tindakan mereka sendiri tanpa campur tangan orangtua.

⑤ Dengan konsisten mengabaikan aduan anak!

Kedua anak memiliki psikologi persaingan yang halus dan menegangkan, selain itu ada kecemburuan satu sama lain. Oleh karena itu, anak-anak akan mengadukan perilaku kakak/adiknya yang diasumsikannya akan membuat orangtua marah. Meskipun Anda mendengar kata-kata seperti ini, "Bunda, kakak melakukan ini loh." "Ayah, adik melakukan ini loh.", konsistenlah untuk mengabaikannya. Jika berada pada situasi di mana perilaku anak butuh untuk didisiplinkan, sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak terlihat oleh anak lainnya.

Jika Anda mendisiplinkan salah satu anak di depan anak lainnya, anak akan merasa aduannya diakui oleh orangtua, sehingga jika ada kejadian lainnya, ia pasti akan mengadu lagi.

⑥ Dilarang keras membandingkan kedua anak!

Kedua anak yang jarak usianya terpaut dekat, memiliki umur, nama, dan juga kecenderungan yang berbeda. Karena berbeda itulah, orangtua harus terlebih dahulu menunjukkan sikap menghormati perbedaan. Membandingkan dengan cara "Kakak pinter nih", menumbuhkan perasaan rendah diri di pikiran anak. Pujian dan juga Anda harus memberikan pujian yang menandakan Anda menghormati karakteristik kedua anak. Berikanlah pujian pada bagian yang dilakukan masing-masing anak dengan baik, seperti "Wuiiih, kakak bisa susun bloknya sampai tinggi, Waaah, adik bisa mencocokkan semua puzzlenya."

⑦ Memberikan respon yang adil terhadap kedua anak dengan karakteristik berbeda!

Jika Anda membesarkan dua anak, karena kecenderungan kedua anak berbeda, Anda mungkin menemukan salah satu anak yang Anda anggap lebih menggemaskan. Pada saat seperti ini, paling mudah bagi orang tua untuk melakukan kesalahan.

Anak yang menggemaskan, mengekspresikan cintanya lebih dan karena karakteristiknya berbeda, meskipun anak yang kurang menggemaskan, relatif kurang mengekspresikan cintanya, ia mengekspresikannya dengan cara yang berbeda. Tunjukkan bahwa Anda mencintai mereka dengan adil.

<Cara bermain untuk kakak adik yang terpaut satu tahun>

Meskipun jenis kelamin dan kecenderungan kedua anak berbeda, kecepatan perkembangan tubuh dan kognitifnya mirip, sehingga dengan bermain bersama dapat lebih memperdalam pembentukan empati. Permainan bekerjasama, mencapai tujuan bersama dan merasakan rasa keberhasilan yang dapat memperkuat kasih sayang persaudaraan adalah hal yang baik bagi kakak-adik yang jarak usianya terpaut dekat.

① Perempuan + perempuan

Saudara perempuan yang usianya terpaut satu tahun, bisa tumbuh menjadi teman yang sangat akrab. Main dokter-dokteran, belanja-belanjaan, dll, melalui bermain peran, memeperkuat kasih sayang persaudaraan. Tentu saja permainan yang disukai dan sering dimainkan pun berbeda menyesuaikan temperamen dan kecenderungan anak, namun jika anak sering bermain permainan yang tenang (tidak banyak bergerak) seperti bermain peran, ada baiknya juga, Anda mengarahkannya permainan menyalurkan energi yang bisa menggerakkan tubuh dengan aktif sesekali.

② Laki-laki + laki-laki

Saudara laki-laki yang usianya terpaut satu tahun yang energinya melimpah ini, sebaiknya bermain permainan yang tidak menyebabkan persaingan menjadi memanas. Persaingan positif itu baik, namun jika yang baik, tetapi jika terlalu menekankan pada kompetisi, hal itu juga menjadi awal dari pertengkaran anak-anak. Anda perlu untuk menetapkan aturan sebelum bermain lalu bermain dengan mengikuti aturan tersebut.

③ Laki-laki + perempuan

Untuk saudara berbeda jenis kelamin yang usianya terpaut satu tahun, karena jenis kelaminnya berbeda, bisa jadi pilihan permainannya pun berbeda.

Saat seperti ini, sebaiknya menghormati selera dari kedua anak dan menentukan area bermain agar tidak melanggar area masing-masing. Namun mereka tidak bisa selalu bermain secara terpisah. Penting untuk mereka, untuk bermain bersama-sama. Ketika bermain bersama, sebaiknya bermain permainan kerjasama.

<Prinsip dasar pengasuhan untuk kakak adik yang jarak usianya terpaut dekat>

1. Berikan pujian pada kelebihan kedua anak

Pujian dan dorongan yang diberikan kepada kedua anak adalah ekspresi yang baik untuk menghormati karakteristik dan kelebihan masing-masing anak.

Karena adanya persaingan psikologis antara kakak adik yang usianya terpaut satu tahun ini, kata-kata pujian yang diberikan dengan maksud yang baik, bisa jadi berubah menjadi kata-kata yang lebih mudah meyulut api.

Temukan kelebihan kedua anak dan berikanlah pujian seperti ini, "Kakak pinter beresin mainannya ya, kalau adik sudah mematuhi aturan main nih, bunda bangga sama kalian berdua.”

2. Akui wewenang sang kakak

Penyebab kakak adik yang usianya selisih satu tahun ini bertengkar, yang paling sering adalah ketika adiknya bertindak melampaui wewenang anak pertama. Dari sudut pandang sang kakak, tentu saja, adik yang lebih kuat darinya tidaklah menggemaskan.

Sebaiknya, berilah pengertian kepada sang adik bahwa kakak selamanya adalah kakak.

3. Berilah pemahaman mengenai tumbuh kembang sang adik

Anda harus mengakui wewenang sang kakak, dan pada saat yang sama Anda harus memberikan pengertian pada sang kakak mengenai adiknya. Jika adiknya masih membutuhkan bantuan ayah dan ibunya, ada situasi di mana kakak harus memahami sebagian kecil. Misalnya, si kakak sudah bisa makan sendiri, tapi adiknya harus dibantu untuk menggunakan sendok ketika makan nasi.

Tunjukkan foto kepada sang kakak, beritahukan padanya ia tumbuh sama seperti proses pertumbuhan sang adik dan beritahukan padanya bahwa ada hal-hal yang masih harus dibantu.

4. Berikan pengalaman pada kedua anak bermain permainan interaktif

Pada periode kakak adik ini, baik memberikan permainan interaktif yang memiliki aturan sederhana. Misalnya, permainan menangkap dan melempar bola, atau permainan fisik, menyatukan kekuatan untuk menjatuhkan ayah juga baik.

Perasaaan empati kedua anak dapat menjadi lebih erat jika mereka merasakan kegembiraan dan pemenuhan diri dengan mencapai tujuan bersama.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?