Ada saja hal yang membuat anak cemburu dengan kakak/adiknya yang mana sering diakhiri dengan pertengkaran. Pemicunya bisa muncul dari bermacam-macam situasi, misalnya anak-anak bertengkar karena berebut barang (makanan, mainan, ponsel), berlomba-lomba menarik perhatian orangtua, tidak mau berbagi dan mengantri atau sulit mengakui kekalahan sendiri.
Akibatnya, kedua anak akan saling menyalahkan atau justru salah satu dari mereka merasa tersisihkan dan cemburu terhadap saudaranya. Dalam hal ini, peran orangtua tentu menjadi sangat penting agar setiap anak dapat merasakan perlakukan yang adil dan juga mampu meregulasi emosinya sendiri.
*Untuk mengurangi munculnya rasa cemburu pada anak, orangtua memiliki peran yang penting sebagai berikut:
1) Membangun koneksi kuat dengan setiap anak
Ketika anak mendengar Anda mengungkapkan kata sayang kepadanya, semua rasa cemburu atau cemas yang dirasakan oleh anak dapat memudar. Hubungkan koneksi yang kuat antara ayah/ibu dengan masing-masing anak. Contohnya, jika sang kakak bangun lebih pagi dibanding adiknya, luangkanlah waktu bermain dan berbagi dari hati ke hati berdua saja bersama kakak. Setelah adik bangun atau di lain kesempatan, Anda dapat melakukan hal yang sama berdua saja bersama adik.
Dengan begitu, fokus dan perhatian yang Anda berikan pada setiap anak dapat mendorong anak berpikir bahwa dirinya adalah anak yang spesial. Namun, tentu saja hal ini juga harus diseimbangi dengan ikatan kuat yang dijalin dalam keluarga Anda. Perbanyak juga kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga! Biarkan anak bermain dalam satu tim, sehingga mereka juga dapat belajar bekerjasama demi mencapai satu tujuan bersama.
2) Bersikap adil dan tidak memihak
Cobalah memperlakukan anak-anak dengan seadil-adilnya (walaupun tidak selalu mudah)! Apabila kedua anak bertengkar, dengarkanlah cerita dari dua sisi sebelum bertindak. Biarkan anak mengerti bahwa mereka harus bertanggung jawab dengan perbuatan meraka sendiri tanpa memojokkan satu pihak.
Agar orangtua dapat menerapkan sikap yang konsisten, ada baiknya Anda membuat aturan dasar di dalam rumah dengan melibatkan konsekuensi. Misalnya, Anda dapat membuat daftar perilaku dan konsekuensi yang sudah disepakati oleh semua anggota keluarga. Ajaklah seluruh anggota keluarga untuk menerapkannya bersama-sama.
3) Mengenali isi hati anak-anak
Setiap anak berhak memiliki perasaan sayang, perhatian, kesal, cemburu, atau bahkan marah kepada saudara kandungnya. Tapi, terkadang mereka tidak tahu cara mengekspresikan perasaannya itu.
Kenali isi hatinya dan bantulah si kecil untuk memahami apa yang sedang ia rasakan! Ketika Anda peka dan dapat membaca emosi anak dengan baik, saat itu mereka akan merasa lebih diakui dan dihargai.
4) Membuat anak-anak sering tertawa
Tertawa merupakan jalan pintas untuk melepaskan stres dan rasa cemas. Hal ini berlaku untuk siapa saja, termasuk anak-anak. Ketika anak Anda merasa cemburu atau sedih dan menunggu perhatian dari Anda, sangatlah wajar jika ia bertanya-tanya apakah Anda akan selalu berada di sampingnya atau tidak. Bantulah anak Anda merasa tenang dan dapat menyalurkan segala keluh kesahnya melalui kegiatan-kegiatan yang dapat mengundang senyum dan tawa.
Ajaklah anak-anak Anda tertawa, bermain di luar rumah, menari dan bernyanyi bersama-sama dan kegiatan lainnya guna mempererat ikatan seluruh keluarga.
----
Setiap orangtua pasti ingin melihat hubungan anak-anak berjalan dengan harmonis, saling menyayangi dan tidak ada pertengkaran. Biarkan setiap anak merasa dirinya spesial, aman, berharga dan dicintai oleh seluruh anggota keluarganya.